Limbah Cakalang Diolah Jadi Jus Ikan

Diposting oleh Unknown on Sabtu, 05 Maret 2011



KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Pekerja melakukan sortasi kualitas ikan cakalang hasil tangkapan nelayan.
Ikan cakalang merupakan salah satu komoditi laut yang besar di Indonesia. Untuk kebutuhan ekspor, ikan jenis ini hanya dimanfaatkan dagingnya saja sementara tulang dan kulitnya selama ini banyak dibuang.
Namun, limbah ikan cakalang ternyata masih bisa dimanfaatkan bahkan dimakan. Limbah yang dimaksud adalah tulang ikan, daging ikan yang dinilai kurang berkualitas jika dimakan langsung serta kulit ikan yang disingkirkan.

Sebuah perusahaan di Bitung, Sulawesi Utara, mengolah limbah cakalang menjadi fish juice atau jus ikan. Orang Indonesia mengenal jus ikan dengan istilah petis, bahan yang digunakan sebagai salah bahan baku rujak petis.
Salah satu perusahaan yang mengelola limbah tuna tersebut adalah PT Delta Pacific Indotuna. Perusahaan tersebut masih satu kelompok usaha dengan produsen cakalang kalengan yang menghasilkan limbah berupa kulit ikan dan tulang.
"Untuk mengolah cakalang menjadi kalengan, kita benar-benar memilih. Kulit yang hitam kita buang, tulang dibuang begitu juga bagian daging yang berwarna coklat," kata Basmi Said, manager perusahaan tersebut saat ditemui Kompas.com di Bitung belum lama ini.
Basmi mengatakan, bahan yang dikalengkan hanyalah daging yang berwarna putih. Bahan tersebut diperolah setelah cakalang dipanaskan, diambil kulitnya dan dibuang daging coklatnya. Proses mengambil bagian ini setidaknya melalui tiga tahap.
Menurut Basmi, limbah ikan kalengan terlebih dahulu diolah menjadi tepung ikan. Hasil terakhir ini biasanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Sementara, petis sendiri dibuat dari bahan tepung ikan yang tak bisa dimanfaatkan.
Basmi mengungkapkan, pembuatan petis ini dilakukan agar semua bahan terpakai dan meminimalkan sampah. Ketika mengungi pabrik Kamis (24/2/2011) lalu, proses pembuatan petis pun tak melibatkan banyak tenaga kerja.
"Ketika membuat petis atau jus ikan, limbah ikan terlebih dahulu dipanaskan dan dikentalkan," kata Basmi. Petis yang dihasilkan adalah petis mentah, berbentuk seperti pasta dan berwarna coklat gelap.
"Kita kirim ini ke daerah seperti Jawa Timur sana. Nanti yang menggunakan masih perlu memasaknya sebab masih mentah," ungkap Basmi. Dengan pengolahan petis, pabrik ini setidaknya memiliki 3 produk, yakni cakalang kalengan, petis, dan tepung ikan.
Pengolahan petis selain menguntungkan secara ekonomi dan memberi nilai tambah juga menguntungkan secara ekologis. "Kalau limbah cair ikan dibuang langsung, baunya amis sekali dan mencemari lingkungan," kata Basmi.
Bagi Anda, mungkin membuat petis bukanlah hal yang sulit. Banyak tersedia resep pembuatan petis dari ikan dan udang. Jika berminat, anda pun bisa memulai usaha pembuatan petis dengan mengoleksi limbah ikan dari industri terdekat.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar