Bocah Ini Miliki IQ Melebihi Einstein

Diposting oleh Unknown on Selasa, 15 Maret 2011


Selain sang jawara Fisika, bocah ini juga melibas skor IQ Bill Gates dan Stephen Hawking.

Victoria Cowie (the sun)
Orangtua mana tak bangga memiliki anak dengan kepintaran di atas rata-rata. Seperti yang dirasa Alison, saat mengetahui anaknya, Victoria Cowie, memiliki intelligence quotient (IQ) lebih tinggi dari jawara Fisika, Albert Einstein.

"Dia menjalankan tes beberapa minggu lalu. Kami bangga karena hasil IQ-nya lebih tinggi dari Einstein," ujar Alison, seperti dikutip dari laman The Sun.
Bocah yang tinggal bersama orangtuanya di Claverley, Inggris, tersebut memiliki IQ 162. Hasil ini lebih tinggi dua poin, mengalahkan sang legenda Fisika yang hanya 160.

Tak hanya mengalahkan skor pencipta teori relativitas tersebut, Victoria juga melibas IQ pemilik dan pencipta Microsoft, Bill Gates, yang juga 160. lmuwan astrofisika kelas dunia, Stephen Hawking, pun memiliki IQ 160

Albert Einstein dan Stephen Hawking memang tidak pernah melakukan tes kecerdasan seperti yang dilakukan Victoria. Skor 160 itu merupakan prediksi sejumlah pakar untuk menggambarkan tingkat kecerdasan yang luar biasa melebihi IQ manusia rata-rata sekitar 100.

Victoria yang masih 11 tahun melakukan tes IQ sebagai syarat untuk bergabung dalam kelompok Mensa. Hanya mereka memiliki kepintaran di atas rata-rata yang dapat bergabung di kelompok ini. Di Inggris, hanya sekitar 1 persen anak yang memiliki tingkat kegenius supertinggi.

Dari sisi penampilan, bocah yang menerima tawaran beasiswa dari empat sekolah terkemuka di Inggris ini tidak mencolok. Ia adalah penyuka teater, musik, dan sepakbola. Cita-citanya menjadi seorang dokter hewan karena kecintaannya terhadap biologi, dan binatang.

Kegeniusannya tertangkap orangtuanya sejak umur dua tahun. "Ketika itu di rumah sakit, Victoria yang masih berusia dua tahun sudah mampu membaca, berbeda dari anak seusianya. Diapun memenangkan penghargaan sains di sekolahnya," ujar sang ibu.

Walau mengetahui kegeniusan anaknya, Allison dan suaminya, David, tidak akan memaksakan profesi tertentu kepada anaknya. "Dia masih kecil, kami selalu mengatakan bahwa dia boleh menjadi apapun yang dia inginkan. Kami tetap bangga padanya," ujarnya.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar