Beberapa hari terakhir, menonton tayangan2 berita di televisi entah mengapa ko sya merasa sedang menonton film india. Sya masih ingt di akhir tahn ‘90-an sampai awal2 2000 film india begitu booming. Bsa dipastikan setiap hari ada 2,5 jm yg khusus disediakan utk menayangkan sinema bollywood di beberpa stasiun TV. Di film2 itu, para sineas tak sungkan2 mengangkat kisah kebobrokan aparat hukumnya. Mulai dari polisi, hakim, jaksa, pengacara yg bertindak tak jujur, bahkan hingga pejabat tinggi setingkat mentri yg mengebiri hukum.
Sya jdi teringat, jaman SMA sya dlu ada seorg kawan yg selalu terlambat datang tiap ada kegiatan bersama. Entah siapa provokatornya, tapi akhirnya kami sekelas sepakat memanggilnya ‘POLISI INDIA’. Mengapa demikian? Yah, meski kami tak tahu pasti bgaimana sbenarnya polisi di India sna, namun film2 bollywood yg beredar ckup memberi gambaran bgaimana mental polisi di sana. Di film2 itu kerap digambarkan aparat kepolisian selalu datang setelah penjahat menganiaya org baik, atau usai lakon membekuk tokoh antagonis. Mereka selalu dtg terlambat. Mereka jg begitu ringkih, seakan tak pnya kuasa utk menegakkan keadilan. Kalah dg uang dan kekuasaan.
Sya jdi teringat, jaman SMA sya dlu ada seorg kawan yg selalu terlambat datang tiap ada kegiatan bersama. Entah siapa provokatornya, tapi akhirnya kami sekelas sepakat memanggilnya ‘POLISI INDIA’. Mengapa demikian? Yah, meski kami tak tahu pasti bgaimana sbenarnya polisi di India sna, namun film2 bollywood yg beredar ckup memberi gambaran bgaimana mental polisi di sana. Di film2 itu kerap digambarkan aparat kepolisian selalu datang setelah penjahat menganiaya org baik, atau usai lakon membekuk tokoh antagonis. Mereka selalu dtg terlambat. Mereka jg begitu ringkih, seakan tak pnya kuasa utk menegakkan keadilan. Kalah dg uang dan kekuasaan.