shutterstock
Riset menunjukkan menuliskan hal-hal yang menimbulkan rasa cemas efektif untuk menjernihkan pikiran dan membantu kita lebih fokus pada tantangan yang akan dihadapi. Teknik ini sudah terbukti mampu meningkatkan kemampuan para siswa hingga 20 persen jika dibandingkan dengan siswa yang tidak melakukan apa-apa ketika cemas.
"Ketika seseorang sedang cemas ia menghabiskan energi yang sebenarnya bisa dipakai untuk mengerjakan tugas lain. Dengan menuliskan hal-hal yang mencemaskan, rasa cemasnya bisa dikurangi," kata profesor Sian Beilock dari University of Chicago.
Sebelumnya Prof.Beilock pernah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa situasi penuh tekanan bisa mengosongkan bagian otak yang memproses power yang disebut sebagai memori kerja (working memory).
Memori kerja ini merupakan tempat sementara di lapisan otak luar dan menjadi semacam notepad yang bisa membuat seseorang mengerjakan informasi yang berkaitan dengan tugas yang sedang dihadapi. Akan tetapi notepad ini juga bisa dipenuhi dengan hal-hal yang sedang dicemaskan. Akibatnya kita bisa kehilangan power otak.
Dengan menuliskan hal-hal yang membuat kita merasa cemas, selain rasa cemas akan berkurang, kepercayaan diri juga lebih meningkat. Kegiatan menulis juga akan memenangkan otak dan menguatkan keseimbangan mental. Hal itu dibuktikan dalam percobaan yang dilakukan Beilock terhadap 20 mahasiswa.
"Teknik menuliskan kecemasan ini bisa meningkatkan performa kita dalam menghadapi berbagai situasi yang stresful, seperti presentasi, wawancara kerja atau ujian," kata Beilock.
Sebelumnya sebuah studi lain menunjukkan ketegangan emosional juga bisa diredakan dengan kegiatan menulis puisi ataupun bernyanyi.
"Ketika seseorang sedang cemas ia menghabiskan energi yang sebenarnya bisa dipakai untuk mengerjakan tugas lain. Dengan menuliskan hal-hal yang mencemaskan, rasa cemasnya bisa dikurangi," kata profesor Sian Beilock dari University of Chicago.
Sebelumnya Prof.Beilock pernah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa situasi penuh tekanan bisa mengosongkan bagian otak yang memproses power yang disebut sebagai memori kerja (working memory).
Memori kerja ini merupakan tempat sementara di lapisan otak luar dan menjadi semacam notepad yang bisa membuat seseorang mengerjakan informasi yang berkaitan dengan tugas yang sedang dihadapi. Akan tetapi notepad ini juga bisa dipenuhi dengan hal-hal yang sedang dicemaskan. Akibatnya kita bisa kehilangan power otak.
Dengan menuliskan hal-hal yang membuat kita merasa cemas, selain rasa cemas akan berkurang, kepercayaan diri juga lebih meningkat. Kegiatan menulis juga akan memenangkan otak dan menguatkan keseimbangan mental. Hal itu dibuktikan dalam percobaan yang dilakukan Beilock terhadap 20 mahasiswa.
"Teknik menuliskan kecemasan ini bisa meningkatkan performa kita dalam menghadapi berbagai situasi yang stresful, seperti presentasi, wawancara kerja atau ujian," kata Beilock.
Sebelumnya sebuah studi lain menunjukkan ketegangan emosional juga bisa diredakan dengan kegiatan menulis puisi ataupun bernyanyi.
Sumber : telegraph.co.uk
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar