Saat terserang flu babi, sistem kekebalan tubuh memproduksi banyak jenis antibodi.
Seperti diketahui, virus H1N1 menginfeksi sekitar enam puluh juta orang, meski hanya 18 ribu korban yang tewas. Dari flu babi, kini peneliti mulai menemukan sistem kekebalan tubuh dengan antibodi yang bisa membunuh virus flu baru, tidak hanya H1N1.
Dari penelitian terakhir yang dilakukan terhadap 9 orang yang berhasil selamat setelah terserang flu babi, ditemukan bahwa infeksi virus telah menyebabkan sistem kekebalan tubuh pada 9 orang ini meningkat drastis. Tubuh mereka menghasilkan antibodi yang tidak hanya dibutuhkan untuk bertahan dari flu babi, akan tetapi juga bisa bermanfaat untuk melawan sejumlah varian flu lain yang akan menyerang tubuh mereka.
Varian virus flu yang umum seperti flu musiman atau virus influenza biasa yang dibuat untuk membuat vaksin flu tidak mengaktifkan antibodi sebanyak itu di tubuh manusia. Artinya, ada sesuatu yang tidak lazim pada virus flu varian H1N1 yang memicu munculnya respons kekebalan tubuh luar biasa pada manusia.
Kekuatan kekebalan tubuh akibat respons dari H1N1 sangat hebat. Menurut para peneliti, lima tipe antibodi yang mereka teliti cukup untuk melawan seluruh variasi flu musiman, virus Spanish flu yang membunuh 50 juta orang di tahun 1918, dan flu burung yang sangat mematikan, atau H5N1.
Peneliti menyebutkan, keunikan flu babi merupakan pemicu respons tubuh manusia. Sistem kekebalan tidak segera mengetahui apa yang harus dilakukan menghadapi virus itu. Untuk itu, tubuh mulai memproduksi banyak antibodi yang berbeda berdasarkan data virus flu lain yang pernah menyerang tubuh itu.
Saat sistem kekebalan, tubuh menemukan antibodi yang tepat untuk melawan flu babi. Tubuh tersebut sudah terlanjur memproduksi varian antibodi yang bisa digunakan untuk menghadang berbagai varian influenza lainnya.
Belum diketahui apakah vaksin H1N1 juga dapat mentransfer kekebalan tubuh super ini ke tubuh manusia lain, meski demikian, hal tersebut ada di dalam daftar prioritas yang akan diteliti.
“Banyak peneliti kini berusaha untuk mengembangkan vaksin yang mampu melindungi tubuh dari berbagai varian virus flu,” kata Sarah Gilbert, pakar virus dari Oxford University, seperti dikutip dari BBC, 14 Januari 2011.
“Usaha ini meyakinkan kami bahwa membuat vaksin flu universal sangat dimungkinkan. Namun setidaknya, masih perlu waktu sekitar 5 tahun sampai vaksin seperti itu tersedia,” ucapnya.
Sayangnya, waktu 5 tahun merupakan waktu yang cukup lama mengingat setiap tahunnya, hingga 500 ribu orang tewas akibat berbagai macam varian virus flu. Akan tetapi, jika vaksin flu universal tersebut benar-benar dapat mengatasi berbagai varian virus flu, waktu 5 tahun layak untuk ditunggu. (umi)
• VIVAnews
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar