Agar Anak Mudah Berkonsentrasi

Diposting oleh Unknown on Senin, 07 Maret 2011


Jangan langsung memarahi jika anak mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi.

Anak belajar matematika (Corbis)
Berkonsentrasi bagi sebagian anak adalah hal yang sangat sulit dilakukan. Terutama ketika mereka berada di rumah dan harus menyelesaikan tugas serta pekerjaan rumah.

Suara televisi atau bunyi ponsel bisa dengan mudah merusak konsentrasi. Sebagai orangtua, sebaiknya jangan langsung memarahi jika anak mengalami kesulitan dalam hal konsentrasi. Coba bantu buah hati dengan lima cara berikut, seperti dilansir dari au.lifestyle.yahoo.com.

1. Batasi penggunaan teknologi
Ponsel, televisi, internet adalah teknologi yang sangat mudah memecah konsentrasi anak. Sebaiknya batasi akses mereka dengan teknologi ketika datang waktu belajar atau saat mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini sangat efektif untuk membantu buah hati tetap berkonsentrasi untuk belajar dan menyelesaikan tugasnya.

2. Buat suasana nyaman
Meja berantakan atau lampu kurang terang bisa membuat anak menjadi tidak nyaman dan sulit fokus. Untuk itu ajarkan buah hati untuk membenahi meja belajarnya, sebelum belajar atau mengerjakan tugas.  

3. Ciptakan ketenangan
Sulit untuk anak-anak fokus jika suasana rumah sangat berisik. Jadi saat mereka belajar, sebaiknya Anda juga menciptakan suasana tenang dalam rumah. Pelankan suara saat berbicara, kalau perlu kondisikan ponsel dalam silent mode

4. Atur jadwal

Anak-anak, seperti orang dewasa, tidak akan mampu untuk tetap fokus selama berjam-jam. Bantu mereka dengan membuatkannya jadwal sehingga mereka bisa fokus selama 40-50 menit dan kemudian istirahat. Ketika mereka beristirahat, cobalah ajak berbicara hangat sambil menikmati camilan sehat. Cara ini sangat efektif untuk membuat mereka kembali fokus setelah beristirahat.

5. Ajarkan untuk membuat target yang realistis
Sangat penting mengajarkan anak menentukan target. Mintalah mereka membuat target yang realistis. Target yang terlalu tinggi malah bisa membuat mereka sulit fokus. Menuntut kesempurnaan hanya akan jadi beban bagi anak-anak. Sebaiknya, bantu buah hati untuk melihat bahwa setiap orang memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar