Bukan hanya Kate Middleton yang harus menunggu selama sembilan tahun untuk mendekati mimpinya sebagai pengantin Pangeran William. Pasangan Emma Collins dan Shaun Parsons harus menunggu selama 14 tahun untuk mewujudkan mimpi mereka menjadi sepasang suami-istri. Caranya pun unik. Mereka menggunakan media sosial Facebook untuk membiayai pernikahan mereka
Keduanya bertunangan pada ulang tahun Emma yang ke-17 pada 1996. Meski telah bertunangan dalam jangka waktu yang cukup panjang, sejoli ini terpaksa menunda pernikahan, karena tabungan keduanya tak mencukupi. Emma berprofesi sebagai asisten pengajar sementara Shaun sebagai pengemudi truk. Mereka telah memiliki tiga orang anak, Si kembar McCaulley dan Paige yang berusia 13 tahun serta Chloe 10 tahun.
Keinginan menikah tanpa menghabiskan banyak uang, membuat pasangan ini mengikuti kompetisi di radio berhadiah menikah gratis. Namun, mereka hanya menempati urutan kedua.
Emma Collins, 31 tahun mengatakan, "Saat tidak menjadi pemenang, rasanya harapan untuk menikah sesuai impian saya musnah," ujarnya saat wawancara di News of the World seperti dimuat dalam MSN News.
Akhirnya tanpa sepengetahuan Emma dan Shaun, seorang teman membuatkan akun Facebook yang berisi tentang impian pernikahan pasangan ini. Tanpa diduga, banyak respon positif dari akun tersebut. Ratusan simpatisan membantu Emma dan Shaun mewujudkan pernikahan mereka.
Lewat jaringan sosial Facebook, pasangan ini berhasil memperoleh sumbangan total lebih dari $49.000 atau setara Rp432 Juta. Jumlah uang tunai yang terkumpul sebesar $31.751 atau setara Rp287 juta, serta berbagai hadiah dan jasa layanan termasuk limusin pengantin secara gratis.
Selain uang tunai, sumbangan yang datang pada pasangan ini dalam bentuk kado, karangan bunga, prasmanan, merpati, limusin, serta kado dari keluarga, teman-teman, serta orang asing senilai sekitar $18.000 atau setara Rp162,8 juta.
Pernikahan mewah yang dihadiri ratusan orang dilangsungkan pada 13 Desember 2010 lalu. Tak pelak, laman akun Facebook mereka pun banjir ucapan selamat menjalankan hidup baru.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar