shutterstock
Garam dapur ata
u garam dalam pengertian sehari-hari adalah jenis garam yang terdiri dari unsur mineral natrium (Na) alias sodium dan klorida (Cl) yang bergabung menjadi satu molekul bernama natrium klorida (NaCl). Jumlah sodium dalam garam dapur sekitar 40 persen dan sisanya ion klorida.
Sodium atau natrium tersebut dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme, menjaga regulasi volume dan tekanan darah, serta kontraksi otot dan transmisi sel saraf.
Kendati demikian, konsumsi garam pada tiap orang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram (setara 1 sendok teh) setiap hari. Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang jumlah 6 gram itu sama dengan 2300 mg natrium. "Yang menjadi masalah kesehatan sebenarnya adalah natrium, bukan garam secara keseluruhan," kata Fendy Susanto dari Nutrifood Research Centre Program Development and Scientific Support.
Asupan garam yang tinggi ini berkaitan erat dengan terjadinya tekanan darah tinggi. "Riset menunjukkan kenaikan 1/2 sendok teh garam akan menaikkan tekanan sistolik 5 poin dan tekanan diastolik 3 poin. Sebaliknya mengurangi garam menjadi kurang dari 1 sendok teh akan menurunkan tekanan sistolik 7 poin dan diastolik 4 poin," kata Fendy.
Selain memicu hipertensi konsumsi garam yang tinggi juga bisa mengganggu kerja ginjal. Sebenarnya tubuh punya mekanisme untuk mengeluarkan kelebihan garam, tapi karena tingginya garam yang diasup ginjal jadi kesulitan untuk mengeluarkan. Akibatnya jumlah natrium di dalam tubuh sangat banyak. Padahal, natrium memiliki sifat mengikat cairan (retensi cairan).
"Ketika jumlah natrium dalam tubuh tinggi, maka jumlah cairannya ikut meningkat sehingga volume darah bertambah dan tekanannya semakin besar. Jika ditambah dengan konsumsi lemak berlebih yang mengakibatkan pembuluh darahnya mengecil, akibatnya bisa fatal karena pembuluh darahnya bisa pecah," papar Fendy di acara media edukasi mengenai Garam dan Hipertensi di Jakarta (23/2).
Beberapa penelitian juga menunjukkan asupan garam yang tinggi akan mempercepat perburukan fungsi ginjal terutama pada pasien-pasien penyakit ginjal.
Itu sebabnya kita disarankan untuk mulai menjaga jarak dengan garam dan mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah.
u garam dalam pengertian sehari-hari adalah jenis garam yang terdiri dari unsur mineral natrium (Na) alias sodium dan klorida (Cl) yang bergabung menjadi satu molekul bernama natrium klorida (NaCl). Jumlah sodium dalam garam dapur sekitar 40 persen dan sisanya ion klorida.
Sodium atau natrium tersebut dibutuhkan tubuh untuk proses metabolisme, menjaga regulasi volume dan tekanan darah, serta kontraksi otot dan transmisi sel saraf.
Kendati demikian, konsumsi garam pada tiap orang dianjurkan tidak lebih dari 6 gram (setara 1 sendok teh) setiap hari. Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang jumlah 6 gram itu sama dengan 2300 mg natrium. "Yang menjadi masalah kesehatan sebenarnya adalah natrium, bukan garam secara keseluruhan," kata Fendy Susanto dari Nutrifood Research Centre Program Development and Scientific Support.
Asupan garam yang tinggi ini berkaitan erat dengan terjadinya tekanan darah tinggi. "Riset menunjukkan kenaikan 1/2 sendok teh garam akan menaikkan tekanan sistolik 5 poin dan tekanan diastolik 3 poin. Sebaliknya mengurangi garam menjadi kurang dari 1 sendok teh akan menurunkan tekanan sistolik 7 poin dan diastolik 4 poin," kata Fendy.
Selain memicu hipertensi konsumsi garam yang tinggi juga bisa mengganggu kerja ginjal. Sebenarnya tubuh punya mekanisme untuk mengeluarkan kelebihan garam, tapi karena tingginya garam yang diasup ginjal jadi kesulitan untuk mengeluarkan. Akibatnya jumlah natrium di dalam tubuh sangat banyak. Padahal, natrium memiliki sifat mengikat cairan (retensi cairan).
"Ketika jumlah natrium dalam tubuh tinggi, maka jumlah cairannya ikut meningkat sehingga volume darah bertambah dan tekanannya semakin besar. Jika ditambah dengan konsumsi lemak berlebih yang mengakibatkan pembuluh darahnya mengecil, akibatnya bisa fatal karena pembuluh darahnya bisa pecah," papar Fendy di acara media edukasi mengenai Garam dan Hipertensi di Jakarta (23/2).
Beberapa penelitian juga menunjukkan asupan garam yang tinggi akan mempercepat perburukan fungsi ginjal terutama pada pasien-pasien penyakit ginjal.
Itu sebabnya kita disarankan untuk mulai menjaga jarak dengan garam dan mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar